Pada waktu kecil kita dibiasakan untuk menabung oleh orangtua baik dalam celengan plastik atau tanah liat maupun keramik. Bentuk celengan beraneka ragam. Ada yang bentuk ikan, ayam, kodok, angsa dll. Ada juga program menabung setiap hari yang diadakan oleh pihak sekolah dasar. Uang hasil tabungan per siswa berbeda-beda. Ada yang bisa terkumpul hingga puluhan juta rupiah pertahun. Kelak tabungan uang tersebut diberikan kepada siswa setelah ia lulus sekolah dasar. Hal itu merupakan sikap positif yang mengajarkan seorang anak mengenai pentingnya merencanakan keuangan investasi dengan cara menabung.
Seringkali seseorang mengalami surplus keuangan. Sisa uang jajan atau uang yang berlebih sebagian bisa dimasukkan dalam celengan atau rekening tabungan. Dengan maksud hendak membeli barang tertentu kelak kita bisa mendapatkan barang itu jika kita rajin menabung. Seperti sebuah pepatah bijak yang mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Tak terasa sesudah satu tahun celengan dibuka dan jumlah uang yang terdapat di dalamnya lumayan besar yang mampu membeli barang yang dikehendaki seperti sepeda baru. Senang rasanya melakukan kegiatan menabung sebab kita bisa membeli apapun yang kita inginkan kelak dari hasil menabung.
Ada cerita mengenai investasi menabung yang dilakukan oleh penulis sejak muda. Pada waktu kelas 1 SMP, ada sebuah bank Islam yang melakukan penyuluhan kepada para siswa tentang pentingnya menabung. Sejak saat itu, penulis merubah gaya menabung ke celengan dengan menabung di bank. Menabung di bank sangat bahagia. Terus menabung menambah uang di bank. Tidah diperlukan waktu lama. Uang penulis dalam tabungan bertambah secara besar hingga ratusan ribu rupiah yang awalnya puluhan ribu. Kemudian penulis tidak menabung lagi di bank Islam tersebut karena kesulitan keuangan. Konon bank itu pindah. Akhirnya jumlah uang dalam rekening tabungan bank habis.
Sekarang hampir semua orang mempunyai tabungan terutama di kota. Namun menabung di bank bukanlah cara yang baik untuk investasi. Menabung uang di bank merupakan cara pecundang berinvestasi. Sebab bunga yang diberikan sangat kecil sebesar 1 persen hingga 2 persen pertahun. Keuntungan yang tergerus inflasi atau tidak mampu melebihi tingkat inflasi sebesar 10 persen yang membuat kita semakin miskin setiap tahun.
Namun ada jenis investasi yang lebih menguntungkan dari tabungan salah satunya deposito. Karena bunga atau bagi hasil yang diberikan bank lebih besar ketimbang menabung uang di bank sekitar 5 persen sampai 7 persen pertahun. Uang Rp 11 juta jika didepositokan maka investor memperoleh pendapatan tetap Rp 42 ribu perbulan. Sedangkan uang Rp 11 juta dalam bentuk tabungan pendapatan yang dihasilkan perbulan Rp 10 ribu dipotong biaya administrasi bulanan. Sehingga keuntungan perbulan kecil sekali tidak bisa menyamai tingkat inflasi.
Begitupula return 7 persen pertahun dari investasi deposito tidak bisa menyamai laju inflasi di tanah air yang sekitar 10 persen pertahun. Jadi rugi sekali investasi dalam bentuk tabungan dan deposito karena keuntungan perbulan sangat kecil ketimbang angka inflasi. Nilai uang dalam tabungan dan deposito tergerus inflasi atau semakin kecil. Kalau bisa dibilang tabungan dan deposito bukanlah produk investasi. Tapi produk yang merugikan. Dimana pendapatan lebih kecil ketimbang pengeluaran. Peribahasa bijak menyatakan "Besar pasak daripada tiang."
Sehingga menyimpan uang dalam instrumen tabungan dan deposito hanya membuat miskin investor. Untuk mengatasi hal demikian atau lebih besar penghasilan ketimbang pengeluaran diperlukan instrumen investasi yang menjanjikan seperti saham, logam mulia emas, reksadana, properti, apartemen, tanah, obligasi, dan sukuk tabungan yang pasti lebih menguntungkan dan menjanjikan.
Perhitungan Keuntungan Investasi Reksadana
Salah satu investasi di atas yang populer, menjanjikan dan mudah dilakukan dengan modal uang kecil adalah investasi reksadana. Dengan uang Rp 100 ribu, seseorang bisa memulai investasi reksadana. Namun sama seperti jenis investasi lainnya, berinvestasi reksadana mempunyai resiko rugi atau untung tersendiri. Namanya investasi pasti ada resikonya untung atau rugi. Terkecuali dengan deposito dan tabungan karena itu bukan produk investasi tapi simpanan yang dijamin oleh badan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Jadi ada dua pilihan bagi anda. Merencanakan keuangan dengan cara menabung dan deposito yang akan membuat anda semakin miskin setiap tahun. Uang dalam deposito dan tabungan tergerus inflasi. Kedua, anda bisa memilih berinvestasi yang memberikan untung besar dengan pengelolaan manajemen resiko yang baik.
Anda bebas memilih sikap yang mana. Yang pastinya pilihan pertama membuat anda semakin miskin walaupun berada di zona aman.
Akan tetapi, pilihan kedua membuat anda semakin kaya dengan investasi. Yang paling menjanjikan meraih masa depan gemilang lebih baik adalah berinvestasi mengambil resiko. Namun dengan mengelola resiko secara baik. Misalnya mulai berbisnis, berinvestasi dalam suatu bidang usaha, investasi properti, logam emas, saham dll. Mungkin awal berinvestasi anda mengalami kerugian. Namun berjalan waktu anda akan mengalami keuntungan. Sesuai prinsip investasi bahwa semakin besar pengetahuan dan pengalaman maka semakin kecil resiko rugi. Semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar resiko kerugian.
Investasi reksadana merupakan salah satu jenis dan contoh investasi yang sangat menjanjikan. Dengan modal uang Rp 100 ribu, seseorang bisa mulai membeli investasi reksadana. Semudah itu. Sehingga reksadana bisa dijadikan investasi menguntungkan bagi semua kalangan. Seperti mahasiswa, pelajar, karyawan, ibu rumahtangga dan kalangan lain sebagainya. Dengan berinvestasi reksadana, uang yang dimiliki seseorang tidak akan tergerus inflasi atau bertambah miskin setiap tahun. Justeru tingkat keuntungan investasi reksadana bisa melebihi tingkat inflasi sehingga setiap tahun bertambah kaya.
Uang yang disetorkan oleh masyarakat dan dijadikan reksadana dikelola oleh manajer investasi, sebuah lembaga keuangan yang berada dalam pengawasan ketat ojk. Hal ini sesuai dengan pengertian reksadana yaitu suatu wadah untuk mengumpulkan uang dari masyarakat. Kemudian dikelola oleh manajer investasi yang ditanamkan pada instrumen portofolio efek.
Keuntungan Investasi Reksadana Berapa Persen
Ada berbagai macam jenis investasi reksadana. Ada reksadana pasar uang yang ditanamkan pada instrumen deposito dengan tingkat keuntungan maksimal sebesar 7 persen. Lalu ada reksadana pendapatan tetap yang ditanamkan oleh manajer investasi pada investasi obligasi yang tingkat keuntungan maksimal 10 persen. Kemudian ada reksadana saham dengan tingkat keuntungan sampai 25 persen. Dan terakhir reksadana campuran antara saham, obligasi dan deposito dengan tingkat keuntungan maksimal 15 persen.
Dari jenis-jenis dan macam investasi reksadana di atas jelaslah reksadana saham memberikan keuntungan yang sangat besar dan menggiurkan sebesar 25 persen. Inilah cara orang kaya berinvestasi. Investasi reksadana saham sangat cocok untuk umur dibawah 50 tahun atau usia produktif dengan orientasi jangka panjang. Untuk membeli investasi reksadana sangat mudah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui agen penjual reksadana seperti bank misalnya bank Mandiri. Investor bisa beli reksadana di bank melalui autodebet secara rutin. Kedua, seseorang dapat membeli reksadana melalui Manajer Investasi langsung.
Harga investasi reksadana berbeda-beda tergantung kebijakan manajer investasi. Namun umumnya dengan uang Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu harga reksadana. Reksadana bisa dicairkan jadi uang kapanpun dengan mudah. Sama seperti menarik uang di rekening tabungan bank, anda diharuskan membawa buku tabungan, mengisi formulir penarikan reksadana dan melampirkan identitas diri misalnya KTP. Proses pencairan uang sama dengan waktu pembelian reksadana. Sekitar 3 hari sampai 7 hari reksadana bisa cair jadi uang masuk ke rekening tabungan. Tapi reksadana merupakan investasi jangka panjang sekitar 15 tahun yang keuntungan sangat menggiurkan melewati masa tersebut.
Dari hal di atas tentu untuk membeli reksadana dan mencairkan jadi uang perlu bolak balik ke bank. Namun sekarang ada yang lebih praktis. Jika anda ingin membeli reksadana bisa dilakukan secara online melalui manajer investasi atau agen penjual reksadana online terpercaya misalnya ipotfund.
Sama seperti buah mangga. Ada yang baik dan buruk. Begitupula dalam investasi reksadana. Ada reksadana yang memberikan return kecil dan ada pula investasi reksadana yang memberikan untung menggiurkan melebihi 25 persen. Namun semua itu memerlukan pengetahuan agar keuntungan investasi reksadana lumayan besar melebihi estimasi. Selain itu, memilih jenis investasi reksadana campuran, saham, pendapatan tetap, reksadana pasar uang disesuaikan dengan pengetahuan kita, kebutuhan dan tujuan investasi, dll.
Keuntungan Investasi Reksadana Ini sangat Menggiurkan
Jadi keuntungan investasi reksadana sangat banyak. Yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Berikut ini keuntungan investasi reksadana yang sangat menggiurkan secara global, antara lain : dikelola oleh lembaga manajer investasi profesional dan berpengalaman yang berada dalam pengawasan ojk. Sehingga mampu memberikan untung yang maksimal dari investasi reksadana. Kedua, diversifikasi investasi reksadana. Uang yang disetorkan dikelola oleh manajer investasi yang kemudian dijadikan investasi reksadana dengan berbagai jenis dan macam diversifikasi reksadana. Sehingga ketika harga saham turun, nilai investasi reksadana tidak berkurang. Sebab masih ada reksadana pasar uang, campuran, dan pendapatan tetap yang memberikan keuntungan.
Keuntungan investasi reksadana lainnya adalah adanya transparansi informasi. Seorang nasabah bisa mengetahui perkembangan investasi reksadana miliknya setiap hari melalui media internet atau surat kabar cetak.
Likuiditas lumayan tinggi. Anda dapat mencairkan investasi reksadana setiap saat. Dan hanya memakan waktu 7 hari kerja, uang pun cair masuk ke rekening tabungan. Harga terjangkau. Untuk.membeli investasi reksadana dapat dimulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu. Hal ini terjangkau bagi semua orang. Adapun biaya transaksi pembelian dan penjualan reksadana sangat murah maksimal sekitar 2 persen bahkan ada yang gratis tergantung kebijakan manajer investasi bersangkutan.
Pesan penulis selagi muda berinvestasilah pada instrumen investasi yang agresif seperti saham, bisnis dan reksadana. Sehingga keuntungan yang tinggi mudah didapatkan dan bisa segera cepat kaya. Sedangkan untuk orangtua lebih baik dan lebih aman menyimpan uang dalam tabungan deposito bersistem syariah. Agar tidak mengalami kerugian untuk membiayai kehidupan di masa depan.
Seringkali seseorang mengalami surplus keuangan. Sisa uang jajan atau uang yang berlebih sebagian bisa dimasukkan dalam celengan atau rekening tabungan. Dengan maksud hendak membeli barang tertentu kelak kita bisa mendapatkan barang itu jika kita rajin menabung. Seperti sebuah pepatah bijak yang mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Tak terasa sesudah satu tahun celengan dibuka dan jumlah uang yang terdapat di dalamnya lumayan besar yang mampu membeli barang yang dikehendaki seperti sepeda baru. Senang rasanya melakukan kegiatan menabung sebab kita bisa membeli apapun yang kita inginkan kelak dari hasil menabung.
Ada cerita mengenai investasi menabung yang dilakukan oleh penulis sejak muda. Pada waktu kelas 1 SMP, ada sebuah bank Islam yang melakukan penyuluhan kepada para siswa tentang pentingnya menabung. Sejak saat itu, penulis merubah gaya menabung ke celengan dengan menabung di bank. Menabung di bank sangat bahagia. Terus menabung menambah uang di bank. Tidah diperlukan waktu lama. Uang penulis dalam tabungan bertambah secara besar hingga ratusan ribu rupiah yang awalnya puluhan ribu. Kemudian penulis tidak menabung lagi di bank Islam tersebut karena kesulitan keuangan. Konon bank itu pindah. Akhirnya jumlah uang dalam rekening tabungan bank habis.
Sekarang hampir semua orang mempunyai tabungan terutama di kota. Namun menabung di bank bukanlah cara yang baik untuk investasi. Menabung uang di bank merupakan cara pecundang berinvestasi. Sebab bunga yang diberikan sangat kecil sebesar 1 persen hingga 2 persen pertahun. Keuntungan yang tergerus inflasi atau tidak mampu melebihi tingkat inflasi sebesar 10 persen yang membuat kita semakin miskin setiap tahun.
Namun ada jenis investasi yang lebih menguntungkan dari tabungan salah satunya deposito. Karena bunga atau bagi hasil yang diberikan bank lebih besar ketimbang menabung uang di bank sekitar 5 persen sampai 7 persen pertahun. Uang Rp 11 juta jika didepositokan maka investor memperoleh pendapatan tetap Rp 42 ribu perbulan. Sedangkan uang Rp 11 juta dalam bentuk tabungan pendapatan yang dihasilkan perbulan Rp 10 ribu dipotong biaya administrasi bulanan. Sehingga keuntungan perbulan kecil sekali tidak bisa menyamai tingkat inflasi.
Begitupula return 7 persen pertahun dari investasi deposito tidak bisa menyamai laju inflasi di tanah air yang sekitar 10 persen pertahun. Jadi rugi sekali investasi dalam bentuk tabungan dan deposito karena keuntungan perbulan sangat kecil ketimbang angka inflasi. Nilai uang dalam tabungan dan deposito tergerus inflasi atau semakin kecil. Kalau bisa dibilang tabungan dan deposito bukanlah produk investasi. Tapi produk yang merugikan. Dimana pendapatan lebih kecil ketimbang pengeluaran. Peribahasa bijak menyatakan "Besar pasak daripada tiang."
Sehingga menyimpan uang dalam instrumen tabungan dan deposito hanya membuat miskin investor. Untuk mengatasi hal demikian atau lebih besar penghasilan ketimbang pengeluaran diperlukan instrumen investasi yang menjanjikan seperti saham, logam mulia emas, reksadana, properti, apartemen, tanah, obligasi, dan sukuk tabungan yang pasti lebih menguntungkan dan menjanjikan.
Perhitungan Keuntungan Investasi Reksadana
Salah satu investasi di atas yang populer, menjanjikan dan mudah dilakukan dengan modal uang kecil adalah investasi reksadana. Dengan uang Rp 100 ribu, seseorang bisa memulai investasi reksadana. Namun sama seperti jenis investasi lainnya, berinvestasi reksadana mempunyai resiko rugi atau untung tersendiri. Namanya investasi pasti ada resikonya untung atau rugi. Terkecuali dengan deposito dan tabungan karena itu bukan produk investasi tapi simpanan yang dijamin oleh badan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Jadi ada dua pilihan bagi anda. Merencanakan keuangan dengan cara menabung dan deposito yang akan membuat anda semakin miskin setiap tahun. Uang dalam deposito dan tabungan tergerus inflasi. Kedua, anda bisa memilih berinvestasi yang memberikan untung besar dengan pengelolaan manajemen resiko yang baik.
Anda bebas memilih sikap yang mana. Yang pastinya pilihan pertama membuat anda semakin miskin walaupun berada di zona aman.
Akan tetapi, pilihan kedua membuat anda semakin kaya dengan investasi. Yang paling menjanjikan meraih masa depan gemilang lebih baik adalah berinvestasi mengambil resiko. Namun dengan mengelola resiko secara baik. Misalnya mulai berbisnis, berinvestasi dalam suatu bidang usaha, investasi properti, logam emas, saham dll. Mungkin awal berinvestasi anda mengalami kerugian. Namun berjalan waktu anda akan mengalami keuntungan. Sesuai prinsip investasi bahwa semakin besar pengetahuan dan pengalaman maka semakin kecil resiko rugi. Semakin besar potensi keuntungan maka semakin besar resiko kerugian.
Investasi reksadana merupakan salah satu jenis dan contoh investasi yang sangat menjanjikan. Dengan modal uang Rp 100 ribu, seseorang bisa mulai membeli investasi reksadana. Semudah itu. Sehingga reksadana bisa dijadikan investasi menguntungkan bagi semua kalangan. Seperti mahasiswa, pelajar, karyawan, ibu rumahtangga dan kalangan lain sebagainya. Dengan berinvestasi reksadana, uang yang dimiliki seseorang tidak akan tergerus inflasi atau bertambah miskin setiap tahun. Justeru tingkat keuntungan investasi reksadana bisa melebihi tingkat inflasi sehingga setiap tahun bertambah kaya.
Uang yang disetorkan oleh masyarakat dan dijadikan reksadana dikelola oleh manajer investasi, sebuah lembaga keuangan yang berada dalam pengawasan ketat ojk. Hal ini sesuai dengan pengertian reksadana yaitu suatu wadah untuk mengumpulkan uang dari masyarakat. Kemudian dikelola oleh manajer investasi yang ditanamkan pada instrumen portofolio efek.
Keuntungan Investasi Reksadana Berapa Persen
Ada berbagai macam jenis investasi reksadana. Ada reksadana pasar uang yang ditanamkan pada instrumen deposito dengan tingkat keuntungan maksimal sebesar 7 persen. Lalu ada reksadana pendapatan tetap yang ditanamkan oleh manajer investasi pada investasi obligasi yang tingkat keuntungan maksimal 10 persen. Kemudian ada reksadana saham dengan tingkat keuntungan sampai 25 persen. Dan terakhir reksadana campuran antara saham, obligasi dan deposito dengan tingkat keuntungan maksimal 15 persen.
Dari jenis-jenis dan macam investasi reksadana di atas jelaslah reksadana saham memberikan keuntungan yang sangat besar dan menggiurkan sebesar 25 persen. Inilah cara orang kaya berinvestasi. Investasi reksadana saham sangat cocok untuk umur dibawah 50 tahun atau usia produktif dengan orientasi jangka panjang. Untuk membeli investasi reksadana sangat mudah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui agen penjual reksadana seperti bank misalnya bank Mandiri. Investor bisa beli reksadana di bank melalui autodebet secara rutin. Kedua, seseorang dapat membeli reksadana melalui Manajer Investasi langsung.
Harga investasi reksadana berbeda-beda tergantung kebijakan manajer investasi. Namun umumnya dengan uang Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu harga reksadana. Reksadana bisa dicairkan jadi uang kapanpun dengan mudah. Sama seperti menarik uang di rekening tabungan bank, anda diharuskan membawa buku tabungan, mengisi formulir penarikan reksadana dan melampirkan identitas diri misalnya KTP. Proses pencairan uang sama dengan waktu pembelian reksadana. Sekitar 3 hari sampai 7 hari reksadana bisa cair jadi uang masuk ke rekening tabungan. Tapi reksadana merupakan investasi jangka panjang sekitar 15 tahun yang keuntungan sangat menggiurkan melewati masa tersebut.
Dari hal di atas tentu untuk membeli reksadana dan mencairkan jadi uang perlu bolak balik ke bank. Namun sekarang ada yang lebih praktis. Jika anda ingin membeli reksadana bisa dilakukan secara online melalui manajer investasi atau agen penjual reksadana online terpercaya misalnya ipotfund.
Sama seperti buah mangga. Ada yang baik dan buruk. Begitupula dalam investasi reksadana. Ada reksadana yang memberikan return kecil dan ada pula investasi reksadana yang memberikan untung menggiurkan melebihi 25 persen. Namun semua itu memerlukan pengetahuan agar keuntungan investasi reksadana lumayan besar melebihi estimasi. Selain itu, memilih jenis investasi reksadana campuran, saham, pendapatan tetap, reksadana pasar uang disesuaikan dengan pengetahuan kita, kebutuhan dan tujuan investasi, dll.
Keuntungan Investasi Reksadana Ini sangat Menggiurkan
Jadi keuntungan investasi reksadana sangat banyak. Yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Berikut ini keuntungan investasi reksadana yang sangat menggiurkan secara global, antara lain : dikelola oleh lembaga manajer investasi profesional dan berpengalaman yang berada dalam pengawasan ojk. Sehingga mampu memberikan untung yang maksimal dari investasi reksadana. Kedua, diversifikasi investasi reksadana. Uang yang disetorkan dikelola oleh manajer investasi yang kemudian dijadikan investasi reksadana dengan berbagai jenis dan macam diversifikasi reksadana. Sehingga ketika harga saham turun, nilai investasi reksadana tidak berkurang. Sebab masih ada reksadana pasar uang, campuran, dan pendapatan tetap yang memberikan keuntungan.
Keuntungan investasi reksadana lainnya adalah adanya transparansi informasi. Seorang nasabah bisa mengetahui perkembangan investasi reksadana miliknya setiap hari melalui media internet atau surat kabar cetak.
Likuiditas lumayan tinggi. Anda dapat mencairkan investasi reksadana setiap saat. Dan hanya memakan waktu 7 hari kerja, uang pun cair masuk ke rekening tabungan. Harga terjangkau. Untuk.membeli investasi reksadana dapat dimulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu. Hal ini terjangkau bagi semua orang. Adapun biaya transaksi pembelian dan penjualan reksadana sangat murah maksimal sekitar 2 persen bahkan ada yang gratis tergantung kebijakan manajer investasi bersangkutan.
Pesan penulis selagi muda berinvestasilah pada instrumen investasi yang agresif seperti saham, bisnis dan reksadana. Sehingga keuntungan yang tinggi mudah didapatkan dan bisa segera cepat kaya. Sedangkan untuk orangtua lebih baik dan lebih aman menyimpan uang dalam tabungan deposito bersistem syariah. Agar tidak mengalami kerugian untuk membiayai kehidupan di masa depan.