Cara Cepat dan Praktis Melunasi Pinjaman Bank tanpa Nunggak

Berhutang seolah sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup sebagian orang di masa moderen sekarang ini. Misalnya hutang kartu kredit, hutang ke bank dan lain sebagainya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Sudah biasa kita temui seseorang yang mempunyai berbagai kartu kredit di dompetnya hingga puluhan kartu kredit. Pendek kata, gaya hidup berhutang semakin menjamur di Indonesia dengan dalih kalau tidak berhutang maka kita tidak akan memiliki apapun.

Banyak pilihan dalam hidup di dunia ini seperti pilihan berhutang atau tidak. Sebagian pakar bisnis tidak menganjurkan seseorang calon pelaku usaha mengajukan pinjaman uang ke bank dalam membuka suatu usaha. Karena utang bank akan membuat miskin pelaku bisnis tersebut disebabkan adanya beban bunga yang diberikan bank. Alangkah baiknya dalam memulai sebuah usaha mengandalkan modal milik sendiri atau menggunakan sumber daya modal yang ada seperti modal uang dari rekening tabungan milik sendiri, uang pemberian dari orangtua dan lain sebagainya.

Hutang terbagi dua yakni utang baik dan utang buruk. Menurut Robert T Kiyosaki seseorang yang ingin kaya raya dan bebas keuangan di usia muda haruslah mempunyai utang yang baik yaitu jenis utang yang bisa meningkatkan kekayaan kita. Contohnya utang kredit KPR di bank. Sedangkan utang yang buruk adalah jenis utang yang membuat kita semakin sengsara. Contohnya meminjam uang di bank untuk kebutuhan konsumsi yang tak produktif. Pendek kata, hutang itu tidak selamanya buruk. Ada sisi baiknya. Orang kaya raya yang pensiun di usia muda adalah mereka yang memanfaatkan hutang baik untuk mengembangkan kekayaan mereka.
utang pinjaman bank, cara melunasi hutang, utang bank, cara melunasi pinjaman bank, hutang bank

Cara Melunasi Hutang Dalam Islam
Baru saja penulis kedatangan seorang tamu tetangga penulis. Ia mengutarakan niat dan maksud meminjam uang kepada penulis sebesar Rp 100 ribu untuk keperluan mengurus biaya administrasi sepeda motornya yang ditilang di Alam Sari Sumedang. Penulis pun memberikan pinjaman uang tersebut tanpa bunga. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam. Kalau ada pilihan maka meminjam uang usahakan bukan ke bank konvensional tapi meminjam uang secara islami misalnya pinjam uang ke bank syariah atau perorangan. Dengan demikian akan tak terjadi perselisihan antara orang yang berhutang dan piutang.

Islam sangat menyoroti masalah hutang piutang. Salah satu ajarannya bahwa dalam setiap transaksi pinjam meminjam uang dilakukan dalam rangka tolong menolong dalam aspek kebaikan dan harus dicatat serta pinjaman uang tersebut harus terbebas dari riba. Sebagian ulama berpendapat bahwa bunga bank di perbankan konvensional adalah riba. Dan riba hukumnya jelas haram. Allah SWT telah berfirman: “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Sedangkan pengertian riba sendiri adalah kelebihan.

Jika anda terlanjur meminjam uang di bank konvensional yang diragukan mengandung unsur riba maka anda harus segera tobat dan menghentikan kebiasaan itu dengan cara melunasinya dengan cepat dan praktis. Hal ini sesuai yang diajarkan oleh agama Islam. Islam menilai hutang adalah sesuatu yang tidak mengenakkan yang membuat seseorang resah gundah gulana. Apalagi jumlah utangnya terus menumpuk, membesar bak gunung. Oleh sebab itu Rasulullah SAW berpesan kepada kaum muslimin sebisa mungkin menghindari hutang segunung. Sebab akan membuat noda buruk bagi kehidupannya. Tidur tak akan nyaman sebab setiap waktu penagih utang selalu menghubunginya. Rasulullah berdoa: “Ya Allah kami meminta perlindungan kepada-Mu dari utang”.

Nabi Muhammad SAW bersabda : Jiwa seorang mukmin masih tergantung dengan hutangnya sampai dia melunasinya. Hadits ini mengingatkan kita betapa beratnya beban seseorang yang berhutang tapi ia tidak melunasinya. Ketika seseorang meninggal dunia maka ahli waris diwajibkan membayar seluruh hutang orang yang wafat itu. Agar ia diterima disisi Allah SWT. Hal ini berlaku bagi orang yang masih hidup agar segera melunasi hutangnya jika mampu. Adapun orang yang mempunyai hutang dan bertekad membayarnya tapi tak mampu membayarnya karena tak memiliki uang maka Allah SWT akan memberikan pertolongan kepadanya.

Pendek kata, banyak hal buruk yang bisa terjadi ketika seseorang mempunyai hutang di bank. Seperti berkata bohong kepada debt collector, mengingkari janji dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, sebisa mungkin janganlah berhutang. Kalaupun sudah terlanjur mempunyai hutang di bank maka harus segera melunasinya.

Strategi Melunasi Hutang Bank
Berikut ini cara melunasi hutang dalam Islam, antara lain : Pertama, bertaubat dari cara berhutang ke bank yang mengandung unsur riba. Hentikan kebiasaan buruk meminjam uang dengan berlipat-lipat riba. Cara bertaubatnya dengan tidak berhutang lagi ke rentenir atau bank yang terkait riba. Kemudian mengucapkan istighfar. Jika hal itu dilakukan bisa membuat anda mampu melunasi hutang-hutang tersebut. Karena istighfar pembuka rejeki seseorang.

Allah SWT berfirman : Mohon ampunlah kepada Allah SWT karena Dia Maha Pengampun. Niscaya Allah akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anakmu serta memberikan kebun-kebun dan sungai-sungai. Firman Allah SWT : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah SWT niscaya akan diberikan rejeki dari arah yang tidak diduga.

Hal kedua setelah bertaubat dari kesalahan, langkah selanjutnya adalah melunasi hutang secara cepat. Caranya? Dengan cara menjual aset-aset yang anda miliki seperti kendaraan bermotor, rumah, tanah, jenis usaha, emas dan barang berharga lain sebagainya. Orang yang benar-benar ingin melunasi hutangnya dengan menjual aset yang dimilikinya niscaya akan ditolong oleh Alllah SWT dengan jalan yang tak diketahui sampai hutang tersebut lunas. Begitupula sebaliknya jika ada orang mempunyai aset yang banyak tapi tak mau membayar hutang-hutangnya maka ia akan dijauhkan dari pertolongan Allah SWT selama-lamanya.

Namun apa yang terjadi jika seseorang mempunyai hutang yang banyak menumpuk segunung tapi tidak mempunyai aset berharga yang bisa dijual untuk melunasi seluruh hutangnya? Caranya mudah saja yaitu dengan cara bekerja dan berusaha lebih giat lagi. Sehingga gaji bisa meningkat tinggi. Atau jika berbisnis keuntungan usaha semakin besar. Yang berdampak pada kemampuan melunasi seluruh hutang. Seperti yang dilakukan sekarang oleh penulis yang sangat gencar dalam berbisnis sehingga seluruh hutang dapat terlunasi dengan cepat dan mudah.

Langkah berikutnya adalah menghemat pengeluaran. Dengan cara bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang ada. Bersikap qonaah dalam kehidupan sehari-hari yakni merasa cukup dengan rejeki yang telah diberikan Allah SWT. Dengan bersikap sederhana yang demikian niscaya hutang bank dapat terlunasi. Sebab penghasilan bisa lebih besar dari sebelumnya. Dan yang terpenting adalah selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT: Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari berbuat dosa dan sulitnya utang.

Cara terakhir jika tak mempunyai aset berharga yang dapat dijual melunasi hutang dan sudah berikhtiar semangat kerja dan wirausaha tapi tetap belum bisa membayar lunas hutang ke bank maka sobat bisa mengambil alternatif terakhir yaitu meminta bantuan kepada saudara kerabat. Mereka adalah orang yang mencintai anda. Sehingga mereka siap membantu melunasi hutang anda ke bank baik melalui pinjaman tanpa bunga atau lewat pemberian uang gratis.

Cara Cepat dan Praktis Melunasi Pinjaman Bank tanpa Nunggak
Sekarang kita akan membahas kepada inti persoalan bagaimana cara cepat dan praktis dalam melunasi pinjaman di bank tanpa nunggak sama sekali. Berikut ini beberapa cara terbaik dan tercepat dalam melunasi hutang anda di bank, antara lain:

Niat
Segala sesuatu tergantung niat. Begitulah sebuah hadits mengatakan. Hal pertama yang harus dimiliki jika ingin melunasi pinjaman bank secara cepat adalah mempunyai niat kuat yang besar dan tekad yang tulus untuk melunasi hutang segera di bank. Dengan demikian maka Allah SWT akan menolong orang tersebut.

Niat yang setengah-setengah untuk bayar hutang tak akan pernah sukses melunasi pinjaman di perbankan. Sebab perbuatan terbaik untuk cara melunasi hutang yang praktis tidak akan pernah dijalankan. Jadi pastikan sejak dini, anda mempunyai niat yang besar untuk melunasi pinjaman uang di bank secara cepat tanpa nunggak. Hal itu akan diiringi dengan perbuatan terbaik. Dan berjalan waktu hutang di bank akan segera lunas.

Melakukan Penghematan
Hutang yang banyak bisa membuat kalang kabut dan kacau kehidupan pribadi. Oleh sebab itu, salah satu cara melunasi pinjaman di bank dengan cepat tanpa nunggak adalah mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. Sehingga dengan pendapatan besar mampu membayar semua hutang pinjaman bank dengan praktis. Mulailah sekarang anda mulai memotong biaya anggaran yang tak diperlukan atau kurang diperlukan. Misalkan biaya rekreasi dipotong sementara untuk membayar pinjaman hutang. Hal ini berakibat pada gaya hidup yang menurun untuk sementara saja dari segi makanan, pakaian dll. Tapi cara ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman di bank.

Berhenti Berhutang
Setelah anda bisa melunasi pinjaman uang di bank tanpa nunggak dengan cara mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan maka anda jangan pernah berhutang lagi. Hindari sumber penciptaan hutang baru seperti kredit sepeda motor, kredit pemilikan rumah, kredit elektronik, kartu kredit dan lain-lain. Namun perbanyaklah aset atau jenis usaha seperti menggali potensi diri yang bisa menghasilkan uang, membuka ide bisnis baru yang dijalankan secara fokus, menjalin relasi baru untuk menjalankan peluang usaha baru dan lain sebagainya.

Pendapatan Tambahan
Hal lain yang bisa dilakukan untuk melunasi pinjaman di bank tanpa nunggak adalah dengan mencari pekerjaan tambahan atau sampingan. Misalnya menjadi penulis artikel online di internet. Atau anda bisa menambah bisnis sampingan. Seperti berjualan makanan ringan sepulang dari kantor. Apabila langkah tersebut belum berhasil, anda bisa menjual aset berharga misalnya tanah, rumah, emas dan lain sebagainya untuk melunasi seluruh pinjaman di bank tanpa nunggak.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter