MAKALAH EKONOMI DALAM LANDASAN PENDIDIKAN


 MAKALAH EKONOMI DALAM LANDASAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia  menuju kedewasaan, baik secara  akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu filardhi (pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan keahliannya ( skill ) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah lingkungan masyarakatyang berbekalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.Pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam berbagai kesempatan dalam tulisan ini merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan, kurikulum, bahan ajar, proses belajar mengajar,guru, murid, manajemen, saran prasarana, biaya, lingkungan, dan lain sebagainya. Berbgai komponen pendidikan tersebut memebentuk sebuah sistem yang memiliki konstruksi atau bangunan yang khas. Agar kontruksi atau bangunan pendididkan tersebut kokoh, maka ia harus meiliki dasar, fundament  atau asas yang menopang dan menyangganya,bangunan konsep pendidikan tersebut dapat berdiri kokoh dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik pendidikan. Dasar adalah tempat untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar adalah memberikan arah kepada tujuan dicapai dan sekaligus sebagai landasan berdirinya sesuatu. Setiap Negara mempunyai dasar pendidikan sendiri. Ia merupakan pencerminan falsafah hidup suatu bangsa. Berdasarkan kepada dasar itulah pendidikan suatu bangsa disusun.
  
1.2              Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah
1.      Apa itu landasan sosial budaya ?
2.      Apa itu landasan psikologi ?
3.      Apa itu ekonomi dalam landasan pendidikan  ?
4.      Apa itu politik dalam landasan pendidikan ?
5.      Apa itu adimistrasi dalam landasan pendidikan?

1.3     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.     Memahami sosial budaya dalam dasar pendidikan .
2.     Memahami psikologi dalam landasan pendidikan.
3.     Mengetahui arti politik dalam landasan  pendidikan .
4.     Mengetahui administrasi dalam landasan pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Landasan Sosial Budaya
          Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masyarakat, dan individu secara alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan. Sama halnya dengan social, aspek budaya inipun sangat berperan dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsure budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya.Proses sosial dimulai dari interaksi sosial dan dalam proses sosial itu selalu terjadi interaksi sosial.
Interaksi dan proses sosial didasari oleh factor-faktor berikut :
1. Imitasi
2. Sugesti
3. Identifikasi
4. Simpati
Kebudayaan dan Pendidikan Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, huku, moral, adapt, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat (Imran Manan, 1989)Hassan (1983) misalnya mengatakan kebudayaan berisi norma-norma,  folkwaysyang mencakup kebiasaan, adapt, dan tradisi, dan  mores.
sementara itu Imran Manan (1989) menunjukkan lima komponen kebudayaan sebagai berikut :
1.Gagasan
2. Ideologi
3. Norma
4. Teknologi
5. Benda

Agar menjadi lengkap, perlu ditambah beberapa komponen lagi yaitu :
1. Kesenian
2. Ilmu
3. Kepandaian

Kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kebudayaan umum, misalnya kebudayaan Indonesia.
2. Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali, Sunda,
Nusa  Tenggara Timur dan sebagainya.
3. Kebudayaan popular, suatu kebudayaan yang masa berlakunya rata-rata lebih  pendek daripada kedua macam kebudayaan terdahulu.
2.2     Landasan Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang berada dan melekat dalam manusia itu sendiri.   Psikologi Perkembangan Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalah : (Nana Syaodih, 1988).
1. Pendekatan pentahapan. Perkembangan individu berjalan melalui tahapan- tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain.
2. Pendekatan diferensial. Pendekatan ini memandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok-kelompok.
3. Pendekatan ipsatif Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual.
Melihat perkembangan seseorang secara individual. Sementara itu Stanley Hall penganut teori Evolusi dan teori Rekapitulasi membagi masa perkembangan anak sebagai berikut (Nana Syaodih, 1988).
1.     Masa kanak-kanak ialah umur 0 – 4 tahun sebagai masa kehidupan binatang.
2.     Masa anak ialah umur 4 – 8 tahun merupakan masa sebagai manusia pemburu.
3.     Masa muda ialah umur 8 – 12 tahun sebagai manusia belum berbudaya.
4.     Masa adolesen ialah umur 12 – dewasa merupakan manusi berbudaya.   Psikologi Belajar Belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanent sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bias melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikan kepada orang lain.
Ada sejumlah prinsip belajar menurut Gagne (1979) sebagai berikut :
1. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidikan tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.
2. Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.
3. Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.
4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.
6. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar, seperti apersepsi dalam mengajar.
7. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
8. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh factor-faktor dalam pengajaran.

2.3     Landasan Ekonomi
          Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi disbanding kesejahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian besar dari mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah. Seperti diketahui dana pendidikan di Indonesia sangat terbatas. Oleh sebab itu ada kewajiban suatu lembaga pendidikan untuk memperbanyak sumber-sumber dana yang mungkin bias digali adalah sebagai berikut :
a. Dari pemerintah dalam bentuk proyek-proyek pembangunan, penelitian-penelitian bersaing, pertandingan karya ilmiah anak-anak, dan perlombaan perlombaan lainnya.
b. Dari kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah, swasta, maupun dunia usaha. Kerjasama ini bias dalam bentuk proyek penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek pengembangan bersama.
c. Membentuk pajak pendidikan, dapat dimulai dari satu desa yang sudah  mapan, satu daerah kecil, dan sebagainya. Program ini dirancang bersama  antara lembaga pendidikan dengan pemerintah setempat dan masyarakat. Dengan cara ini bukan orang tua siswa saja yang akan membayar dana pendidikan, melainkan semua masyarakat.
a. Usaha-usaha lain, misalnya:
Mengadakan seni pentas keliling atau dipentaskan di masyarakat. Menjual hasil karya nyata anak-anak. Membuat bazaar. Mendirikan kafetariae. Mendirikan took keperluan personalia pendidikan dan anak-anak. Mencari donator tetap. Mengumpulkan sumbangan. Mengaktifkan BP 3 khusus dalam meningkatkan dana pendidikan. Seperti diketahui setiap lembaga pendidikan mengelola sejumlah dana pendidikan yang bersumber dari pemerintah (untuk lembaga pendidikan negeri), masyarakat, dan usaha lembaga itu sendiri. Menurut jenisnya pembiayaan pendidikan dijadikan tiga kelompok yaitu :
1. Dana rutin, ialah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin, seperti gaji, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, perkantoran, biaya pemeliharaan, dan sebagainya.
2. Dana pembangunan, ialah dana yang dipakai membiayai pembangunan-pembangunan dalam berbagai bidang. Yang dimaksudkan dengan pembangunan disini adalah membangun yang belum ada, seperti prasarana dan sarana, alat-alat belajar, media, pembentukan kurikulum baru, dan sebagainya.
3. Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP, yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan atau untuk memperbesar dana itu.
Dana usaha lembaga sendiri, yang penggunaannya sama dengan butir 3 di atas.
2.4     Ilmu Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang  mempelajari    tentang tujuan, cita-cita, dan ideology yang akan  diperjuangkan, cara-cara  mendapatkan, mengelola, menggunakan dan mempertahankan kekuasaan Ilmu politik  sangat  diperlukan  untuk  kegiatan  pendidikan, karena akan memberikan jaminan dan Dukungan
 atas berlangsungnya kegiatan pendidikan, sesuai dengancita-cita dan ideology yang ingin diperjuangkan. Denganilmu politik, maka dapat dirumuskan berbagai undang-undang, peraturan dan kebijakan tentang berbagai aspek pendidikan, seperti pembiayaan, kurikulum, pengadaanguru, pengadaan buku ajar, pengadaan bangunan daninfrastruktur pendidikan, dan lain sebagainya.f.

2.5     Ilmu Administrasi
Ilmu administrasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan memperbaiki sebuah kegiatan. Ilmu ini diperlukan sebagai dasar bagi perencanaan berbagai aspek yangterkait dengan pendidikan. Dengan dasar ilmu administrasi dapat dilakukan pengelolaan secara sistematik dan terencana tentang sarana prasarana, keuangan, kepegawaian, kegiatan belajar mengajar dan
BAB III
PENUTUP
3.1            Simpulan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi komponen-komponen yangesensial dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Prinsip dasar pendidikan Islam bermakna pandangan yangmendasar terhadap sesuatu yang menjadi sumber pokok sehingga menjadikonsep, nilai dan asas bangunan pendidikan Islam.
Landasan Pendidikan Islam ialah dasar untuk membentuk pribadi seseorang agar bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah nya dan menjauhi segala larangannya, menghormati dan menyayangi orang tua dan sesamanya serta mencintai tanah air sebagai karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dasar pendidikan islam adalah segala sesuatu yang konsep, pemikiran dan gagasan yang mendasari, melandasi dan mengasasi pendidikan islam. Asas pendidikan islam adalah prinsip pendidikan islam yaitu kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam merumuskan dan.

3.2     Kritik dan Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi tentangAsas, Prinsip dan Landasan Pendidikan. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih jauh memaparkan materi dan lebih fokus mengenai makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan basri. Landasan pendidikan (Bandung : pustaka setia, 2013)
Wjs purwadarminta, kamus umum bahasa indonesia (Jakarta : balai pustaka 2001)
Abudin nata, ilmu pendidikan islam (Jakarta : kencana prenada media grup. 2012)

Related Posts

Subscribe Our Newsletter