MAKALAH FAKTOR-FAKTOR POLA PENGASUHAN PADA KELUARGA


 MAKALAH FAKTOR-FAKTOR POLA PENGASUHAN PADA KELUARGA

BAB I
PENDAHULUAN
     A.    Latar belakang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh setiap orang mempunyai sejarah sendiri-sendiri dan latar belakang yang sering kali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini sangat memungkinkan terjadi nya pola asuh yang berbeda terhadap anak.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pada makalah ini dibatasi pada faktor lingkungan keluarga yang berhubungan dengan pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua dengan anak dalam mendidik anak dirumah. Selama proses pengasuhan orang tualah yang memiliki perananpenting dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam mengasuh anaknya, orang tua cendrung menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perekembangan terhadap bentuk-bentuk perilaku sosial tertentu pada anaknya. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini bearti orang tua mendidik , membimbing , dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pola asuh yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak, karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Pola asuh tersebut tidak hanya dilihat dari sudut pandang anak. Oleh karena itu diperlukan komunikasi antara orang tua dan anak mengenai penerapan pola pengasuhan yang diterapkan .

    B.     Rumusan masalah
1.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga ?
     C.     Tujuan
1.      Agar kita dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga.


 BAB II
PEMBAHASAN
     A.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga
1.      Pengertian pola asuh orang tua
Isitlah pola asuh terdiri dari dua sukupala dan asuh menurut poerwadarminta (1985:63) pola adalah model dan istilah asuh diartikan menjada ,merawat dan mendidik anak atau diartikan memimpin ,membina ,melatih anak supayah bisa mandiri dan berdiri sendiri. [1]Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut kamus besar bahasa indonesia (2008:1088) bahwa “pola adalah model sistem atau cara kerja “, asuh  adalah menjaga , merawat, mendidik ,membimbing ,membantu,melatih dan sebagainya”,kamus besar bahasa indonesia(2008:96). Sedangkan arti orang tua menurut nasution dan nurhalijah (1986:1)”orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak ibu “gunarsa (2000)mengemukan bahwa “pola asuh tidak lain merupakan motode atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperlakukan asuh tidak lain merupakan motode atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaiman pendidik memperlakukan anak didiknya . jadi yang dimaksud pendidik adalah orang tua terutama ayah dan ibu atau wali.
Casmini (dalam palupi,2007:3)menyebutkan bahwa :
Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak ,mendidik membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya  pembentukan norma-norma yang  diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Menurut thoha (1996:109) menyebutkan bahwa pola asuh orang tua adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak
Sedangkan menurut kohn (dalam thoha.1996:110)mengemukan : pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi,antara lain dari cara tua memberikan pengaturan kepada anak, cara memberikanhadiah dan hukuman, cara orang tua menunjukan otoritas dan cara orang tua memberikan perhatian,tanggapan terhadap keinginan anak.
Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi ,membimbing, dan membina ,dan mendidik anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan menjadikan anaks sukses menjalani kehidupan ini. Dapat juga diartikan pola asuh orang tua asuh orang tua yang permisiftidak dapat menanamkan perilaku moral yang sesuai dengan standar sosial pada anak. Karena orang tua bersifat longgar dan menuruti  semua keinginan anak [2]
Dengan demikian yang dimaksud dengan pola asuh orang tua adalah begaimana cara mendidik anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah suatu proses interaksi antar orang  tua dan anak yang meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik membimbing serta mendisplinkan dalam  mencapai proses kedewasaan baik secara lagsung maupun tidak langsung
Dari beberapa penegertia diatas dapat disimpulkan bahwa isitilah pola asuh merupakan sejumlah model atau bentuk perubahan ekspresi dariorang tuayang dapat mempengaruhi potensigenetic yang melekat pada diri individu dalam upayah memelihara,merawat ,membimbing ,membina dan mendidik anak-anaknya  baik yang masih kecil ataupun yang belum dewasa agar menjadi manusia dewasayang mandiri  dikemudian hari[3]
2.      Faktor-faktor  yang mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga
Hasil penilitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh titih(2009) yang berjudul ‘hubungan pengetahuan pola asuh anak-anak  sekolah taman kanak-kanak  dimana pola asuh merupakan interaksi awal yang berguna untuk mengenalkan anak pada aturan atau norma dan tata nilai yang berlaku pada masyarkat sekitar [4]Dalam pola pengasuhan sendiri terdapat banyak faktor yang mempengaruhi serta  melatarbelakang i orang tua dalam menerapkan pola pengasuhan pada anak –anaknya. Menurut menurung (1995:53)beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pola pengasuhan orang tua adalah :
1)      Latar belakang pola pengasuhan orang tua maksudnya para orang tua belajar dari metode pola pengasuhan yang pernah didapat dari orang tua mereka sendiri.
2)      Tingkat pendidikan orang tua . orang tua yang memilki tingkat pendidikan tinggi berbeda pola pengasuhannya dengan orang tua hanya memilkitingkat pendidikan yang rendah.
3)      Status ekonomi serta pekerjaan orang tua .
orang tua yang cenderung sibuk dalam urusan pekerjaannya terkadang menjadi kurang mempehatikan keaadaan anak-anaknya. Keadaan ini mengakibatkan fungsi atau peran menjadi orang tua diserahkan kepada pembantu, yang pada akhirnya pola pengasuhan yang diterapkanpun  sesuai dengan pengasuhan yang diterapakan oleh pembantu.
a.                   Pengaruh pendapatan keluarga terhadap pola asuh orang tua pada anak balita
Berasumsi bahwa pendapatan keluarga sangat mempengaruhi pola asuh dialogis karena ibu desa batoh yangberpendapatan keluarga sangat mmpengaruhi  pola asuh efektifnya tinggi yaitu 78.8%. semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga maka akan menyebabkan peningkatan dalam hal kualitas. Kuantitas pangan yang dibeli. Hal ini disebabkan karena pendapatan keluarga yang berpengaruh terhadap daya beli keluarga juga tinggi
b.                  Pengaruh status gii terhadap pola asuh orang tua pada anak
Berasumsi bahwa gii anak balita sangat mempengaruhi asuh dialogis karena, ibu didesa batohnya status gii anak balitanya kurus sumbanganefektiftasnya tinggi 80,0 persen . gii juga menjadi peran pentingdalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan anak balita yang lebih baik karena kebutuhan gizi dapat terpenuhi lewat pola makan yang baik dan sehat, tetapi dari hasil peneiltian didapatkan status gizi dapat terpenuhi lewat pola makan yang baik dan sehat, tetapi dari hasil penelitian peneliti di dapatkan status gizi lebih banyakyang kurus dibandingankan dengan status gizi yang normal[5]
Sedangkan santrock (1995)menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pola pengasuhan antara lain:
1)      Penurunan metode pola asuh yang didapat sebelumnya. Orang tua menerapkan pola pengasuhan kepada anak berdasarkan pola pengusahan yang pernah didapat sebelumnya.
2)      Perubahan budaya yaitu dalam hal nilai, norma serta adat istiadat antara dulu dan sekarang .
Pendapat diatas juga didukung mindel (dalam walker ,1992:3) yang menyatahkan bahwa  ada beberapa faktor yang  mempengaruhi terbentuknya pola asuh orang tua dalam keluarga,diantaranya:
a.       Budaya setempat
Dalam hal ini mencakup segala aturan,norma ,adat dan berkembang didalamnya
b.      Ideologi yang berkembang dalam diri orangtua
Orang tuayang mempunyai keyakinan dan idelogi tertentu cenderung untuk menurunkan kepada anak-anaknya dengan harapan bahwa nantinya nilai dan ideologi tersebut dapat tertanam dan kembangankan oleh anak dikemudian hari.
c.       Letak geografis dan norma etis
Penduduk pada dataran tinggi tentu memiliki perbedaan karaktersik dengan penduduk dataranrendah sesuai tuntutan dan tradisi yang dikembangan padat tiap-tiap daerah.
d.      Orientasi religious
Orangtua yang menganut agama dan keyakinan religus tertentu senantiasaberusaha agar anak pada akhirnya nanti juga dapat mengikutinya.
e.       Status ekonomi
Dengan perekonomianyang cukup, kesempatan dan fasiltas yang berikan serta lingkungan material yang  mendukung cenderung mengarahkan pola asuh orangtua menuju perlakuan tertentu yang dianggap orangtua sesuai.
f.       Bakat dan kemampuan orang tua
Orangtua yang memilki kemampuan komunikasi dan berbuhungan dengan anaknya  cenderung akan mengembangkan pola asuh yang sesuai  dengan  diri anak.
g.      Gaya hidup
Gaya hidup masyarakat di desa dan di kota besar cenderung memilki ragam dan cara yang berbeda dalam mengatur interaksi orangtua dan anak. Soekanto secaragaris besar menyebutkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi dalam pengasuhan seseorang yaitu faktor internal ,faktor eksternal adalah lingkungan sosial dan lingkungan kerja orang tua , seedangkan faktor internal adalah model pola pengasuhan yang pernah didapat sebelumnya.
Secara lebih lanjut pembahasan faktor-faktor  yang  ikut berpengaruh dalam polapengasuhan orang tua adalah :
1). Lingkungan sosial  dan fisik tempat dimana keluarga itu tinggal .pola pengasuhan suatukeluarga turut dipengaruhi oleh tempat dimana keluarga itutinggal. Apabila suatu keluarga itu tinnggal dilingkungan yang otoritas penduduk nya berpendidikan rendah serta tingkat sopan santun rendah ,maka anak anak dapat dengan muda juga menjadi ikut terpengaruh.
2). Model pola pengasuhan yang dididapat oleh orang tua sebelumnya. Kebanyakan dari orangtua menerapkan pola pengasuhan kepada anak berdasarkan pola pengasuhanyang mereka dapatkan sebelumnya . hal ini diperkuat apabila mereka memenadang pola asuh yang pernah mereka dapatkan dipandang berhasil.
3) lingkungan kerja orang tua
Orang tua yang terlalu sibukbekerja cenderung menyerahkan pengasuhan anak mereka kepada orang-orangterdekat atau bahkan kepada baby sitter.oleh karena itu pola pengasuhan yang didapat oleh anak juga sesuai dengan orang yang mengasuh tersebut.
Dari uruaian diatas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuhorang tua yaitu adanya hal-hal yang bersifat internal (berasal dalam diri). Dan bersifat eksternal  (berasal dari luar). Hal itu menentukan pola asuh terhadap anak-abak untuk mencapai tujuan agar sesuai dengan norma yang berlaku.

BAB III
PENUTUP
     A.    KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa  adalah faktoreksternal (dari luar siswa)anatara lain keluarga yang didalamnya mencakup pola asuh orang tua atau cara mendidik yang diterapkan dalam mendidik anak dirumah.
Pola asuh tersebut dapatmengakibatkan perubahan pada proses  belajar  siswa sehingga prestasi belajar pun dapat berubah.
Selain itu ,dapat disimpulkan juga bahwa  pada dasarnya terdapat kesamaan dalam pengelompokan faktor yang mempengaruhi prsestasi belajar.
Secara garis besar faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor dalam iswa (internal) dan faktor dari luar siswa (eksternal).
Berdasarkan uraian diatas bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orangtua setiap individu berbeda-beda, denganpenerapan pola asuhorang tua yang sesuaidengan keadaaan dan kebutuhan anak diduga dapatmeningkatan prestasi belajar siswa. Ini bearti, bahwa pola aush orang tuamempengaruhi prestasi belajar siswa.
      B.     SARAN
Dapat kita lihat bahwa banyak sekali pola asuh orang tua terhadap anaknya yang berbeda-beda. Dalam pengasuhan anak didalam  keluarga orang tiua snagat berperan besar dalam pengasuhan terhadap anaknya, tetapijuga seharusnya orang tua itu bisa mendidi, membimbing,mengawasi,mengarahkan dan masih banyaklagi yang harus dilakukan orang tua. Maka  dari itu sebagai orang tua tua harus lah bisamenerapkan pola asuh yang baik untuk anak-anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal pendidikan universitas garut.Vol.0;No 01;2011:70-8
Pesona PAUD,Vol I,No 1
Jurnal pendidikan universitas garut .Vol. 05;No .01;2011;70-8
Jurnal of healthcare technology and medicine Vol.3 No 1 april 2017 universitas ubudiyah indonesia e-ISSN 261-109x

[1]Jurnal pendidikan universitas garut.Vol.0;No 01;2011:70-8
[2]Pesona PAUD,Vol I,No 1
[3]Jurnal pendidikan universitas garut .Vol. 05;No .01;2011;70-8
[4]Jurnal of healthcare technology and medicine Vol.3 No 1 april 2017 universitas ubudiyah indonesia e-ISSN 261-109x
[5]Jurnal of healthcare technology and medicine Vol.3 No 1 april 2017 universitas ubudiyah indonesia e-ISSN 261-109x

Related Posts

Subscribe Our Newsletter