MAKALAH DANA DAN MODAL KERJA


MAKALAH DANA DAN MODAL KERJA 

BAB II
PEMBAHASAN

      A.    PENGERTIAN DANA DAN MODAL KERJA
Dalam praktiknya dana yang dimiliki perusahaan, baik dana pinjaman atau modal sendiri dapat digunakan untuk dua hal. Pertama,digunakan untuk keperluan investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membiayai dan membeli aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang dapat digunakan secara berulang-ulang, seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Kedua, dana digunakan untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah dan biaya-biaya operasional lainnya.
Analisis sumber dana dan penggunaan modal kerja merupakan analisis yang berhubungan dengan sumber-sumber dana dan penggunaan dana yang berkaitan dengan modal kerja perusahaan. Artinya dari mana saja perusahaan memperoleh dana guna membiayai kegiatannya. Kemuadian, dana yang sudah diperoleh tersebut digunakan untuk aktivitas apa saja.
Perolehan dana yang dibutuhkan perusahaan cukup banyak tersedia dan untuk memperolehnya relatif tidak terlalu sulit selama memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan. Hanya saja dari berbagai sumber yang ada perlu diseleksi terlebih dahulu. Artinya pemilihan setiap sumber dana yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Disamping itu juga perlu dipikirkan untung ruginya penggunaan sumber dana yang akan dipilih.
Dalam praktiknya pengertian dana atau fund dibagi kedalam beberapa pengertian sebagai berikut ini :
1.      Dana dianggap sebagai uang kas (uang tunai)
Artinya dana yang tertera seperti didalam neraca dan langsung dapat menjadi uang tunai yang dibutuhkan. Sebagai kas dapat diartikan bahwa dana yang sesungguhnya yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan setiap waktu dibutuhkan.
2.      Dana dianggap sebagai uang yang disimpan di bank dalam bentuk giro atau tabungan
Artinya dana tersebut ditempatkan dalam bentuk simpanan. Biasanya jenis simpanan (rekening) yang dikelompokkan di sini adalah rekening giro (demand deposit) dan rekening tabungan (saving deposit). Pertanyaannya mengapa uang yang disimpan dibank dikelompokkan sebagai dana. Hal ini disebabkan karena uang yang ada pada kedua rekening tersebut, baik giro maupun tabungan juga dapat diambil setiapsaat jika dibutuhkan melalui teller (kasir) atau ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar diberbagai tempat strategis. Kemudian waktu pengambilannya pun tidak terbatas sampai 24 jam per hari dan 7 hari seminggu. Artinya uang tunai yang ada di ATM dapat diambil setiap waktu selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan bank.
3.      Dana yang dianggap sebagai modal kerja
Merupakan dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Sebagai modal kerja diartikan seluruh aktiva lancar atau setelah dikurangi dengan utang lancar.
4.      Dana dianggap sebagai seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan
Artinya seluruh harta perusahaan yang dimiliki dalam aktivanya dianggap dana perusahaan. Pengertian ini memang dianggap terlalu luas.
5.      Dana dianggap sebagai aktiva yang memiliki sifat sama atau setara dengan kas
Artinya semua aktiva yang memilikifungsi seperti kas dapat diartikan sebagai dana
Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan aktiva lancar lainnya.
Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1.    Konsep Kuantitatif
Konsep kuantitatif menyebutkan, bahwa  modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital). Kelemahan konsep ini adalah pertama,tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan, dan kedua, konsep ini tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka panjang atau jangka pendek atau pemilik modal.jumlah aktiva lancar yang besar belum menjamin margin of safety bagi perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan belum terjamin.
2.    Konsep Kualitatif
Merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat antara jumlah jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau net working capital. Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar darinkewajiban lancar menunjukkan kepercayaan pada kreditor kepada pihak perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor.
3.    Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit laba pun akan akan menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.
Secara umum, modal kerja perusahaan dibagi menjadi kedalam dua jenis, yaitu :
1.    Modal kerja kotor (gross working capital) : adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan aktiva lancar lainnya. Nilai komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.
2.    Modal kerja bersih (net working capital) : merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar meliputi dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek (satu tahun), utang gaji, utang pajak, dan utang lancar lainnya.

    B.     ARTI PENTING DAN TUJUAN MODAL KERJA
Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Disamping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentuyang hendak tercapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Dengan terpenuhi modal kerja, perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan labanya. Perusahaan dalam kekurangan modal kerja dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat tidak dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal kerja juga merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.
Secara umum arti penting modal bagi perusahaan terutama bagi kesehatan keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1.      Kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan didalam kehiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan menejemn modal kerja.
2.      Investasi dalam aktiva lancar cepatdan sering kali mengalami perubahan serta cenderung stabil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja. Oleh karena itu,perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer keuangan.
3.      Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Dengan kata lain jumlah aktiva lancar sama ataulebih dari 50% dari total aktiva.
4.      Bagi perusahaan yang relatif kecil , fungsi modal kerja amat penting. Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
5.      Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
Kemudian tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut, yaitu :  
1.      Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan
2.      Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya
3.      Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup daslam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya
4.      Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat
5.      Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba
6.      Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar, dan
7.      Tujuan lainnya.
  
     C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun terkadang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu tersedia. Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya pemenuhan modal kerja harus selalu memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi beberapa modal kerja adalah sebagai berikut :
1.      Jenis perusahaan
Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi dua hal, yaitu : perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan nonjasa(industri). Kebutuhan modal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri, investasi dalam bidang kas, piutang dan sediaan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Oleh karena itu, jenis perusahaan  sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya.
2.      Syarat kredit
Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara mencicil (angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur (cicilan) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal yang perlu diketahui dari syarat-syarat kredit dalam hal ini adalah :
1.    Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan
Digunakan untuk memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak terhadap pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih mudah akan sedikit uang kas yang keluar, demikian pula sebaliknya , syarat untuk pembelian barangatau bahan dagangan juga memiliki kaitannya dengan sediaan.
2.    Syarat penjualan barang
Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit relatif lunak seperti potongan harga, modal kerja yang dibutuhkan semakin besar dalam sektor piutang. Syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10 net 30 2/10 net 60 juga akan mempengaruhi penjualan kredit. Agar moddal kerja yang diinvestasikan dalam sektor piutang dapat diperkecil, perusahaan perlu memberikan potongan harga. Kebijakan ini disamping bertujuan untuk menarik minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga untuk memperkecil kemungkinanresiko utang yang tidak tertagih (macet).
3.      Waktu produksi
Untuk waktu produksi,artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya, semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi modal kerja maka semakin kecil modal kerja yang dibutuhkan.
4.      Tingkat perputaran sediaan
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaan. Semakin kecil atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan perputaran sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil resiko kerugian akibat penurunan harga serta mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.

     D.    MODAL KERJA
Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut,  diperlukan sumber-sumber modal kerja yang dapat dicari dari berbagai sumber yang tersedia. Namun, dalam pemilihan sumber modal  harus diperhatikan untung ruginya sumber modal kerja tersebut. Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban perusahaan kedepan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Sumber-sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan,yaitu :
1.      Hasil operasi perusahaan
Maksutnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh dalam periode tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan atau yang ditambah dengan penyusutan. Seperti misalnya cadangan laba, atau laba yang belum dibagi. Selama laba yang belum dibagi perusahaan dan belum atau tidak diambil pemegang saham, hal tersebut akan menambah modal kerja perusahaan. Namun, modal kerja ini sifatnya hanya sementara waktu saja dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama.
2.      Keuntungan penjualan surat-surat berharga
Keuntungan penjualan surat-surat berharga digunakan untuk keperluan modal kerja. Besar keuntungan tersebut adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut. Namun, sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat-surat berharga dalam kondisi rugi ,otomatis akan mengurangi modal kerja.
3.      Penjualan saham
Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk dijual ke berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat digunakan sebagai modal kerja.
4.      Penjualan aktiva tetap
Pada penjualan aktiva tetap ,maksutnya yang dijual disini adalah aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan ini dapat dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
5.      Penjualan obligasi
Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak yang lainnya. Hasil penjualan ini juga dapat di jadikan modal kerja, sekalipun hasil penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan jangka panjang.
6.      Memperoleh pinjaman
Mengenai memperoleh pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain) terutama pinjaman jangka pendek, khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukkan pinjaman jangka panjang biasanyadigunakan untuk kepentingan investasi. Dalam praktiknya pinjaman, terutama dari dunia perbankan ada yang dikhususkan untuk digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah aktiva lancar.
7.      Dana hibah
Mengenai memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga, ini juga dapat digunakan sebagai modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.
Dapat disimpulkan bahwa secara umum, kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan :
1.      Adanya kenaikan modal (penambahan modal pemilik atau laba)
2.      Adanya pengurangan aktiva tetap (penjualan aktiva tetap)
3.      Adanya penambahan utang

     E.     PENGGUNAAN MODAL KERJA
Setelah memperoleh lembar kerja yang diinginkan, tugas manager keuangan adalah menggunakan modalkerja tersebut. Hubungan antar sumber dan penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya penggunaan modal kerja dipilih dari sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat mempengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri.seorang manager dituntut untuk menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Penggunaan dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan aktiva dan menurunnya passiva. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk :
1.      Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya
Arti pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah, dan biaya operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
2.      Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
Maksud pengeluaran untuk membelibahan baku atau barang dagangan, adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi dan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali.
3.      Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga atau kerugian lainnya adalah pada saat perusahaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera di tutupi.
4.      Pembentukan dana
Pembentukan dana merupakan pemisahaan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnnya pembentukan dana pensiun, dana ekspansi, atau dana pelunasan obligasi . pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
5.      Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lainnya . pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.
6.      Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank jangka panjang)
Arti daripembayaran utang jangka panjang adalah adanya pembayaran utang jangka panjang yabg sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi, hipotek danutang bank jangka panjang.
7.      Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar
Maksud pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar adalah perusahaan menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alasan tertentu dengan cara membeli kembali, baik untuk sementara waktu maupun selamanya.
8.      Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi
Maksudnya adalah pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk kepentingan pribadi , termasuk dalam hal ini adanya pengambilan keuntungan atau pembayaran dividen oleh perusahaan.
Penggunaan modal kerja diatas jelas mengakibatkan perubahan modal kerja,namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi.
1.      Pembelian barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai
2.      Pembelian surat-surat berharga secara tunai
3.      Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang wesel
Dikatakan modal kerja tidak mengalami perubahan disebabkan pembelian barang secara tunai,posisinya tetap berada di aktiva lancar hanya berubah komponennya saja. Demikiaan pula dengan pembelian surat-surat berharga secara tunai tetap tidak mengubah aktiva lancar. Sementara itu perubahan bentuk piutang nisalnya dari piutang dagang kepiutang wesel juga tidak mengubah posisi utang lancar.
      F.     LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
Perolehan modal kerja dari sumber yang telah dipilih serta penggunaan modal kerja yang telah dilakukan selama operasi perusahaan perlu dibuatkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban manager keuangan. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana perputaran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen dalam mengelola modal kerjanya. Dalam laporan penggunaan dan sumber modal kerja akan terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki perusahaan.laporan perubahan modal kerja tersebut juga dengan statement of fund atau statement of financial changes.
Seperti dijelaskan sebelumnya, perubahan modal kerja disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang kita sebut dengan nama laporan perubahan modal kerja. Dalam praktiknya laporan perubahan modasl kerja menggambarkan :
1.      Posisi modal kerja per periode
2.      Perubahan modal kerja
3.      Komposisi modal kerja
4.      Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5.      Jumlah modal kerja yang berasal dariuatang jangka panjang
6.      Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
7.      Jumlah aktiva tetap yang telah dijual
8.      Lainnya
Untuk membuat laporan perubahan modal kerja, berikut ini disajikan contoh perbandingan neraca PT Ray Ibrahim Tbk




PT Ray IbrahimTbk
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan rupiah)


Periode
Naik atau turun
Pos-pos dalam neraca
Tahun 2005
Tahun 2006
Naik
Turun
aktiva lancar




kas
250
350
100

Surat-surat berharga
140
50

90
Piutang
350
250

100
sediaan
125
150
25

Total aktiva lancar
865
800

65
Aktiva tetap




Tanah
735
735


Mesin
2500
3790
1290

Kendaraan
1500
1500


Akumulasi penyusutan
(400)
(925)
500

Total aktiva tetap
4335
5100
2790

Total aktiva
5200
6900
2730

Utang lancar




Utang bank
550
200

350
Utang dagang
100
200
100

Utang wesel
100
50

50
Total utang lancar
750
450

300
Utang jangka panjang




Utang hipotek
2000
1450

550
Total utang jangka panjang
2000
1450
200

Ekuitas




Modal setor
2000
2500
500

Laba ditahan
450
1500
1050

Total ekuitas
2450
4000
1550

Total passiva
5200
5900



Secara ringkas laporan perubahan modal kerja dapat dilihat dari penjelasan berikut ini :
Komponen
Periode
Modal kerja

Tahun 2005
Tahun 2006
Naik
Turun
Kas
250
350
100

Surat berharga
14
50

90
Piutang
350
250

100
Sediaan
125
150
25
25
Utang bank
550
200
350

Utang dagang
100
200

100
Utang wesel
100
50
50




525
315
Kenaikanmodal kerja



210



525
525

Sumber modal kerja :
1.      Hasil operasi
-          Laba                      : Rp1050
-          Penyusutan            : Rp  500
Rp 1550
2.      Penjualan saham                                  Rp   500
Jumlah modal kerja                                                     Rp 2050
Penggunaan modal kerja
1.      Pembelian mesin                                Rp 1290
2.      Pembayaran utang hipotek                 Rp   500
Rp 1840
Kenaikan modal kerja bersih                                       Rp 210

Related Posts

Subscribe Our Newsletter