MAKALAH HAKIKAT PENDIDIK DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


MAKALAH HAKIKAT PENDIDIK
DALAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik guna mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Pendidik, peserta didik, tujuan, media, dan lingkungan merupakan unsur-unsur pendidikan yang saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.
Pendidik merupakan salah satu unsur pendidikan yang sangatlah penting. Karena pendidik merupakan unsur yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pendidikan. Selain itu, pendidik menjadi subyek langsung dalam pendidikan yang dapat dikatakan sebagai figur bagi peserta didik. Oleh karena itu pendidik haruslah mempunyai suatu etika guna menjadi  “uswah Hasanah” bagi peserta didik. Sampai –sampai ada pepatah yang mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” ; artinya pendidik merupakan suatu suri teladan bagi peserta didik. Apabila seorang pendidik tidak mempunyai moral dan etika,, bagaimanakah dengan peserta didik??
Dengan makalah ini penulis mencoba memaparkan tentang hakikat pendidik yang sebenarnya, Fungsi  pendidik menurut pendidikan islam, tujuan pendidik yang baik dan tanggung jawab pendidik menurut pendidikan islam. Sehingga pendidik tersebut dapat dikatakan sebagai pendidik yang profesional. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi para pendidik agar dapat tercipta para pendidik yang profesional. Sehingga terwujud suatu kecerdasan bangsa yang sudah barang tentu kita harapkan selama ini. Aamiin.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan pendidik?
2.      Apa hakikat pendidik islam?
3.      Apakah tugas dan peran pendidik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui definisi pendidik.
2.      Dapat mengetahui hakikat pendidik islam.
3.      Dapat mengetahui tugas dan peran pendidik.




















BAB II
PEMBAHASAN
1.    Definisi Pendidik Dalam Islam
Pengertian pendidik secara etimologi dalam bahasa inggris ada beberapa kata yang berdekatan arti pendidik seperti kata teacher artinya pengajar dan tutor yang berarti guru pribadi, di pusat-pusat pelatihan disebut sebagai trainer atau instruktur. Dalam bahasa Arab seperti kata Al-Mualim (guru), Murabbi (mendidik), Mudaris (pengajar) dan ustadz.
Sedangkan bila dilihat dari pengertian secara istilah (terminologi), banyak keragaman beberapa pengertian. Antara lain yang dapat mewakili, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ahmad Tafsir, mengatakan bahwa pendidik dalam Islam, sama dengan teori yang ada di barat. Yaitu siapa saja orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangannya anak didik. Selanjutnya Ia mengatakan bahwa dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab adalah orang tua (ayah, ibu) anak didik. Karena dapat dilihat dari dua hal, yaitu Pertama, karena Kodrat yaitu kedua orang tua ditakdirkan bertanggungjawab terhadap anaknya. Kedua karena kepentingan kedua orang tua yaitu berkepentingan dalam kemajuan perkembangan anaknya.
Istilah yang lain kadang digunakan untuk pendidik adalah sebutan guru. Guru adalah orang yang pekerjaannya mendidik peserta didik baik di lingkungan formal (kelas/sekolah) ataupun nonformal. Karena hakikatnya pendidikan adalah suatu proses pembentukan kepribadian,moral serta intelektual yang baik.
Hakikat pendidik sebagai manusia yang memahami ilmu pengetahuan sudah menjadi sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain untuk kemaslahatan ummat. Hakikat pendidik ditegaskan dalam al-qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5, yaitu :



Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.(QS Al-alaq ayat 1-5),


Adapun pendidik dalam pendidikan islam yaitu :
1.      Allah SWT
Dari berbagai ayat al-qur’an yang membicarakan tentang kedudukan allah sebagai pendidik dapat dipahami dalam firman–firman yang diturunkannya kepada nabi Muhammad SAW, QS Al-Fatihah ayat 1,


Artinya : “Segala puji bagi allah tuhan seluruh alam”.(QS Al-Fatihah ayat[1] 1)
2.      Rasulullah SAW
Kedudukan rasulullah SAW sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh allah SWT, sebagai teladan bagi ummat dan rahmat bagi seluruh alam.
3.      Orang Tua
Orang tua sebagai pembimbing dalam lingkungan keluarga disebabkan karena secara alami anak-anak pada  masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ayah dan ibunya.
4.      Guru
Guru adalah suri tauladan kedua setelah orang tua, menurut Saiful Bahri djamarah bahwa guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru yang bekerja sebagai tenaga pengajar adalah elemen yang terpenting dan ikut bertanggung jawab dalam proses pendewasaan bagi anak disik tersebut.

2. Hakikat Seorang Pendidik
Dari berbagai definisi di atas baik pengertian secara etimologi maupun terminologi, dapat ditarik hal yang paling inti kaitannya dengan seorang pendidik dalam hal ini yang banyak diartikan adalah guru, karena salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah pendidik (guru). Karena guru yang dapat diartikan sebagai pelaku utama pendidikan (pendidik profesional) sehingga banyak syarat-syarat untuk menjadi seorang pendidik. Bahwa seorang pendidik (guru) merupakan pemeran penting dalam proses belajar mengajar. Tetapi hal ini merupakan pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik. Sehingga bentuk kerja sama antara keluarga, lembaga pendidikan, bahkan seluruh masyarakat juga harus aktif dalam proses pelaksanaan pendidikan. Sehinga tidak ada dikotomi salah arti yang dapat menyudutkan pendidik (guru.). karena dapat dikatakan bahwa pengaruh pendidikan yang ada di sekolah hanya sebatas perkembangan sikap (afektif), aspek kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Karena sebenarnya istilah antara pendidik dan pengajar adalah berbeda. Sebab pengajar hanya memberi pengetahuan. Berbeda dengan mendidik, bukan hanya sekedar memberitahu tetapi juga memberikan teladan dan melakukan usaha-usaha sehingga yang diberi teladan dapat berbuat seperti yang telah diberitahukan dan telah diteladankan.
Secara konvensional, guru setidaknya harus memiliki tiga kualifikasi dasar. Yaitu menguasai materi (pengetahuan), antusiasme, dan penuh kasih sayang (loving) dalam mengajar dan mendidik karena misi utama guru adalah enlightening "mencerdaskan bangsa" (bukan sebaliknya membodohkan masyarakat).
Hakikat pendidik sebagai manusia yang memahami ilmu pengetahuan sudah menjadi sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain untuk kemaslahatan ummat.

3. Tugas dan PeranPendidik
a. Beberapa pandangan tentang tugas – tugas pendidik adalah sebagai berikut :
1.      Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat dan minat.
2.      Menciptakan situasi untuk pendidikan yaitu suatu keadaan dimana tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan.
3.      Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan seperti pengetahuan keagamaan dan lain sebagainya.

Tugas pendidik menurut Abdul Mujib dalam bukunya “masalah – masalah keguruan”. Pendidik dalam islam menjadi 3 bagian yaitu :
a.       Sebagai pengajar (instruksional), yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang disusun serta mengakhiri dengan  pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.
b.      Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan kepribadian kamil seiring dengan tujuan allah menciptakannya.
c.       Sebagai pemimpin ( managerial), yang memimpin mengendalikan kepada diri sendiri peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai masalah yang menyangkut berbagai upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan dan partisispasi.

b. Beberapa peran sebagai pendidik (guru) adalah sebagai berikut :
a.       Guru sebagai perancang, yaitu menyusun kegiatan akademik atau kurikulum dan pembelajaran, menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan sarana prasarana dan mengestimasi sumber – sumber pembiayaan operasional sekolah serta menjalin hubungan dengan orangtua, masyarakat, pemangku kepentingan dan instansi terkait.
b.      Guru sebagai pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualias pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa dan disiplin.
c.       Guru sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan menggerakkan system organisasi sekolah. Untuk melakasanakan funsi-funsi tersebut seorang guiru harus memiliki kemampuan intelektual, misalnya mempunyai jiwa visioner, creator, peneliti, jiwa rasional dan jiwa untuk maju. Kepribadian seperti luwes, wiwba, adil dan bijaksana juga jujur.
d.      Guru sebagai evaluator, yaitu melakukan penilaian terhadap aktivitas yang btelah dikerjakan dalam system sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai pelaku utama dalam menentukan pilihan serta kebijakan yang relevandemi kebaikan system yang ada di sekolah, baik menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana prasarana, sasaran dan tujuan.
e.       Guru sebagai Motivator, artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka meningkatkan kegairaha dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar, maka guru dituntut kratif membangkitkan mitivasi belajar siswa.








BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pada hahikatnya pendidik sebagai manusia yang memahami ilmu pengetahuan mempunyai kewajiban untuk mengamalkan atau membagikan ilmu – ilmu yang ia dapatkan kepada orang lain untuk kemaslahatan bersama. Karena hakikatnya pendidikan adalah suatu proses pembentukan kepribadian, moral serta intelektual yang baik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa dalam mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisisen maka diperlukan mitra yang mendasar antara orangtua dan pendidik.
Profil pendidik atau guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan hanya tuntutan materi belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabna hanya sebatas dinding sekolah.



















                                         DAFTAR PUSTAKA

                                                           
www.ILMU PENDIDIKAN ISLAM.com Di akses pada tanggal 18 September 2017

www. PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM.com di akses pada tanggal 18 Septeber 2011

www. PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. Di akses pada tanggal 18 September 2017






Related Posts

Subscribe Our Newsletter