Krisis global di masa pandemi COVID-19 memukul ekonomi banyak negara. Tidak saja menimbulkan masalah kesehatan dan sosial secara luas, namun juga terpuruknya ekonomi di banyak sektor. Termasuk investasi. Banyak pelaku usaha yang gulung tikar, melakukan pemutusan hubungan kerja, hingga kesulitan keuangan karena mengalami kerugian. Berinvesitasi di masa krisis ekonomi seperti saat ini banyak dihindari karena dianggap tidak menguntungkan dan punya resiko tinggi.
Para pemilik modal bisa saja lebih menahan dana mereka sambil menunggu masa krisis berlalu. Sementara, ketika mereka ingin terjun berinvestasi, sejumlah kekhawatiran muncul. Bayang-bayang ketidakpastian pemulihan ekonomi akibat krisis jelas menghantui mereka. Dari sisi waktu, berinvestasi di masa krisis ekonomi juga dianggap tidak menguntungkan.
Pandangan seperti itu wajar saja. Namun jika dicermati lebih dalam lagi, berinvestasi di situasi krisis ekonomi juga memberikan peluang besar para investor. Misalnya, harga saham di pasar global cenderung lebih murah dibandingkan saat ekonomi normal. Anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang berkinerja baik. Di mana di situasi normal, harga saham tersebut tidak terjangkau untuk dibeli.
1. Peluang Melipatkangandakan Aset
Di masa krisis, Anda bisa memanfaatkan turunnya harga-harga sejumlah instrumen investasi, seperti saham, reksadana, dan properti. Membeli saham dengan harga lebih murah akan melipatgandakan aset Anda tatkala eknomi pulih kembali. Bahkan, bisa jadi Anda sudah tidak mampu membeli saham tersebut karena mengalami kenaikan tajam. Saham seperti apa yang bisa Anda beli di situasi krisis ekonomi global saat ini, sangat penting meminta pertimbangan jasa penasehat keuangan. Biasanya semakin tinggi resiko, keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.
2. Meminimalisir Biaya Investasi
Tatkala Anda selaku investor memutuskan untuk bernivestasi di tengah krisis ekonomi, selain terbuka peluang melipatgandakan aset, Anda juga bisa meminimalisir biaya investasi. Misalkan Anda ingin berinvestasi di sektor properti. Di saat eknomi normal, harga properti cenderung tinggi, terutama di lokasi-lokasi stragetis. Terjadinya krisis, umumnya juga memukul harga properti. Sebut saja, tanah, rumah, apartemen, dll. Anda bisa memanfaatkan harga yang cenderung turun tersebut untuk mendapatkan aset investasi dengan harga di bawah normal. Setelah beberapa waktu, saat ekonomi kembali pulih, keuntungan yang Anda peroleh dari hasil investasi tersebut bisa berlipat pula.
3. Peluang Lebih Besar
Hal penting yang juga bisa menjadi pertimbangan perlunya berinvestasi di saat krisis ekonomi adalah terbukanya peluang yang lebih besar. Jika banyak orang menahan diri untuk menggelontorkan dana mereka untuk berinvestasi karena kecemasan, justru itu adalah sebuah peluang besar. Krisis ekonomi banyak memukul perusahaan-perusahaan yang membuat harga aset maupun saham mereka anjlok. Tidak jarang mereka melepas aset tersebut demi menyelamatkan perusahaan atau sekedar bertahan. Bahkan, harga aset yang dijual bisa lebih rendah dari harga fundamentalnya. Sehingga bagi mereka yang melihat peluang ini justru adalah kesempatan untuk membeli.
4. Keuntungan Jangka Panjang
Anda mungkin tidak bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu cepat ketika berinvestasi dalam situasi krisis ekonomi. Namun, jika Anda bersabar sambil melalui masa krisis, ada harapan besar keuntungan segera Anda raih. Yaitu keuntungan jangka panjang. Saham yang sudah Anda beli sebelumnya, begitu pun dengan reksadana maupun properti yang sudah Anda invetasikan, dalam beberapa waktu sudah memberi keuntungan signifikan. Pengalaman dari berbagai krisis ekonomi, ledakan harga terjadi setelah ekonomi kembali stabil dan investasi yang Anda lakukan di saat situasi sulit sudah membuahkan hasil pula.
5. Resiko Bisa Ditekan
Berinvestasi di tengah krisis ekonomi memang bukanlah pilihan mudah. Tetap ada resiko,terutama kerugian yang mungkin dialami investor. Meskipun demikian, resiko berinvestasi di saat krisis bisa ditekan. Salah satunya adalah mempertimbangkan jenis investasi yang dipilih. Pemilihan instrumen investasi haruslah cermat dan melalui kajian yang matang. Peran jasa penasehat keuangan sangat penting untuk memberikan masukan investasi apa yang tepat, sehingga resiko kerugian bisa diminimalisir. Misalnya, dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini tidak tepat mungkin membeli saham perusahaan-perusahaan yang sedang mencoba bertahan hidup atau mereka yang belum teruji dalam melewati krisis.
6. Persaingan Berkurang
Salah satu celah keuntungan berinvestasi di situasi krisis adalah menurunnya daya beli. Kompetitor tidak segesit ketika situasi ekonomi normal. Contoh sederhana, harga sebuah properti meskipun telah mengalami penurunan, peminatnya cenderung sepi dibanding ketika ekonomi stabil. Pada situasi tersebut, Anda bisa berinvestasi dan membeli properti yang diinginkan pada harga yang lebih rendah. Bahkan di bawah harga normal.
7. Prospek Untung Besar
Berinvestasi di saat krisis ekonomi membuka prospek untung besar. Pengalaman krisis ekonomi 98 silam, tatkala banyak perusahaan yang pailit, juga menyisakan cerita pengusaha-pengusaha yang memperoleh keuntungan besar pada krisis tersebut. Mereka berhasil memanfaatkan situasi krisis dengan melihat sejumlah peluang untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya dengan membeli perusahaan-perusahaan yang mengalami pailit atau kesulitan keuangan, kemudian memperbaikinya, dan kembali menjualnya dengan harga berlipat saat ekonomi mulai pulih.
8. Membangun Kepercayaan
Berinvestasi dalam situasi ekonomi yang sulit bukanlah pilihan mudah. Anda sebagai investor harus siap menghadapi resiko yang muncul. Namun, keputusan Anda berinvestasi itu juga sekaligus memberikan dampak positif. Salah satunya adalah membangun kepercayaan di kalangan investor. Jika Anda berinvestasi atas nama perusahaan, tentunya akan mengangkat citra perusahaan terutama pada relasi maupun pelanggan.
9. Belajar Mengelola Resiko
Belajar mengelola resiko merupakan pengalaman penting yang bisa Anda dapatkan ketika berinvestasi di masa krisis. Anda menjadi tahu hal apa saja yang harus dilakukan, hal yang harus dihindari, maupun pertimbangan-pertimbangan yang harus diambil sebelum berinvestasi di situasi krisis. Resiko berinvestasi di saat ekonomi normal dan krisis jelas berbeda. Karena, resiko berinvestasi di masa krisis ekonomi memiliki ketidakpastian lebih besar. Tapi, itu akan membuat Anda semakin matang menjadi seorang investor dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
10. Latih Kemandirian
Hal penting terakhir yang menjadi pertimbangan berinvestasi di masa krisis eknomomi adalah kemandirian seorang investor semakin tertempa. Anda akan menjadi terlatih dalam menghadapi situasi-situasi sulit, terutama di tengah krisis global. Itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai persoalan investasi yang mungkin timbul berikutnya.
Nah, itulah ulasan 10 Pentingnya Investasi di Masa Krisis Ekonomi. Semoga bermanfaat!