MAKALAH MAKNA BAHASA


MAKALAH MAKNA BAHASA

PEMBAHASAN
        A.    Pengertian bahasa
Bahasa berasal dari sangsekerta adalah kemampuan yang dimiliki manusia lainnya dengan menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan atau alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi, dalam artui alat untuk menyampaikan fikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Sebagai konsep umum bahasa bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat mempelajari dan menggunakn sistem komunikasi yang kompleks atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang mementuk sistem tersebut atau pengucapan yang dapat di hasilkan. Bahasa juga merupakan alat komunikasi yang berupa sistm lambang bunyi yang di hasilkan alat ucapan manusia.Bahasa menurut para ahli yaitu pertama, Bill adams bahasa adalah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif. Menurut Plato, bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pemikiran seseorang dengan perantara onomata atau ( nama benda atau nama sesuatu ) rhemata ( ucapan ) yang merupakancermin dari ide seorang dalam urus udara lewat mulut.
Pengertian bahasa Anak Usia Dini adalah salah satu aspek dari tahap perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata kata yang menandai meningkatkanya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dapat digunakan untuk berfikir, mengekspresikan prasaan dan dapat mnerima pemikiran dan perasaan orang lain.Pemahaman tentang perkembangan bahasa bukan saja dalam bentuk secara lisan melainkan mencakup  4 eterampilan berbahasa: Menyimak( Mendengarkan) Berbicara, Membaca dan menulis( menggambar ). Ada tiga aspek bahasa yang secara langsung atau tidak langsung di pelajari anak: Bunyi, Struktur dan Kosa kata.( Gleason 1993,).
Masalah perkembangan bahasa yang tidak dapat di pisahkan dari perkembangan pemikiran anak ini dapat dilihat dari kehidupan anak. Misalnya saat anak sedang menangis, mengoceh, merengek, tertawan meronta, meminta, berkata-kata, bertanya, dan sebagainya. Dalam kehidupan anak hal tersebut akan nampak dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidut kembali. Ungkapan bahasa anak dapat muncul dalam berbagai bentuk, Misalnya bertanya, bercerita, bergerak (menirukan gerakan tertentu) bahkan dalam kegiatan tertentu. Misalnya menyanyi, menari, bercerita, bercakap-cakap, berdeklamasi, mengelem kertas, menempelkan kertas, menggambar dan sebagainya.
      B.     Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak
Bahasa merupakan ekspresi seseorang yang menunjukkan kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu, hal tersebut di peroleh melalui proses belajar yang cukup unik karena bahasa digunakan sehari-hari melalui proses informal.
Menurut Tarmansyah (1996:50-61) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak: Kondisi jasmani dan kemampuan motorik, kesehatan umum, kecerdasan, lingkungan, sosial ekonomi, jenis kelamin, kedwibahasaan, dan neurologi.

    C.     Teori Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa anak di kembangkan sebagai sarana dalam pembelajaran berbahasa/. Hal ini dapat di kembangkan melalui beberpa cara: Bahasa pertama B1 yaitu bahasa yang di peroleh daroi pengasuh, khususnya dari ibunya. B2 adalah bahasa yang di peroleh anak setelah mereka memperoleh B2. Teori yang dikemukakan oleh B.f Skiner ini lebih menekankan pada kebutuhan”Pemelihraan” perkembangan intelektual dengan memberikan stimulus pada anak dan menguatkan prilaku anak. Menurut skiner perlu adanya suatu latihan dan pengarahan maksudnya bahwa dalam belajar perlu adanya kondisi latihan bahkan perlu adanya”operan” yaitu suatu kondisi yang ada karena kebutuhan. Dalam prinsip peniruan anak akan berbahasa sesuai dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Menurut piaget beranggapan bahwa bahasa dibuat dan dikendalikan oleh nalar atau fikiran. Perkembangan bahasa anak bergantung pada kematangan kognitifnya. Perkembngan bahasa anak bergantung pada keterlibatan aktif kognitif anak dan lingkungannya
     D.    Perkembangan bahasa pada bayi dan balita
Selama pada masa bayi dan balita kemampuan bahasa anak-anak berkembang di lima aspek pengetahuan bahasa : ponetik,semantik, simtaksis, morfemik,dan pramaktif,perkembangan disetiap bidang tersebut membentuk pondasi atau dasar utuk perolehan pengetahuan dan bahasa selanjutnya yang lebih kompleks. Selama masa bayi,pengetahuan reseptip bahasa terjadi dengan bahasa ekspresif yang biasanya muncul diakhir masa bayi. Karena mobilitas dan terus meningkat,masa balita dicirikan dengan eksplorasi aktif pada lingkungan disekitarnya dan pada bahasa yang muncul dalam lingkungan tersebut.perkembangan yang signifikan pada pengetahuan bahasa terjadi dalam lima aspek pengetahuan bahasa begitu balita menjadi partisipan yang lebih aktif didalam beragam konteks komunikatif.
Macam-macam bahasa bayi :
     a)      Menanggis
Menanggis adalah bentuk bahasa bayi dengan orang-orang sekitarnya. Dengan menanggis bayi igin menyampaikan maksud dan keiinginannya.oleh karena itu sebaiknya ibu memahami apayang ingin disampaikan bayi lewat tangisannya,agar bayi selalu merasa aman dan nyaman .
     b)      Lapar
Hal yang paling disampaikan oleh bayi adalah rasa lapar. Apabila jika masih dalam usia bayi baru lahir tentunya ia harus sering mendapatkan asi askusif. Tak heran makannya jika bayi selalu merasa lapar setiap 1- 2 jam mungkin inu bisa membaca dengan mudah. Misalnya dengan cara bayoi menghisap atau menempelkan jarinya sambi menendangkan kakinya ke udara.
     c)      Mengantuk
Bayi mengantuk akan nampak gelisah,gelisa ditandai dengan menggosok-gosok atau menggerakan kaki serta tangganya.pricila dunstan menangkap bunyi “owh” yang cukup panjang sebagai bahasa yang mengantuk. Ketika ibu mengenal bahsa tangisan seperti ini, angkat dan peluk bayi,lalu coba menidurkannya dengan memberi asi dan mengayunkan sambil mendendangkan lagu yang menyenangkan.
     d)     Merasa tidak nyaman
Popok yang basah dan lembab akibat buang air kecil dan air besar menyebab kan rasa tidak nyaman pada bayi. Ibu bisa mengenali sinyal ketidaknyamanan bayi lewat suara “heh” yang berulang-ulang seperti yang diungkapan bayi tersebut.
      e)      Ingin bersendawa
Saat menyesui mungkin saja posisi ibu dan bayi tidak tepat sehingga menyebkan udara masuk dan membuat bayi inngin bersendawa. Si kecilpun akan menanggis akan mngeuarkan bunyi “eh” yang pendek dan secara berulang-uang untuk menanganinya ibu bisa meletakan bayi di bahu dengan posisi teungkup,sambiul tepuk perlahan punggungnya untuk membantu buyi sendawa.
       f)       Perut kembung
Mungkin ibu suka me3ndengar suara bunyi eair yang bergetar dari mulut bayi. Tanggisan bayi ini memiliki arti bawa bayi mereasakan ada tekanan gas diperutnya ,yang membuat ia tidak nyaman dan rewel. Selain memberi asi,ibu bisa menanganinya dengan cara memberikab pijatan lembut disekitasnya.
7 Ekspresi yang paing sering ditunjukan bayi
       1.      Mata bayi akan membesar sambil memainkan alis,
Menurut janaiverson ketika bayi muai membuat gerakan yang membuatnya tertarik,itu arti nya bayinya menginginkan info lebih lanjut tentang opjek tersebut. Momen ini sangat tepat untuk pendidik pengenalan stimulasi kosakata baru,dengan menceritakan tentang objek tersebut.
      2.      Sudut kedua muutnya menurun dan kedua alis melengkuh ke tengah
Bayi itu terlau banyak mendapat stimulasi,bila anak tidak cepat mengambil tindakan maka tak lama lagi dipastikan bayi akan menangis sekencang-kencangnya. 
      3.      Berusaha mendapatkan perhatian dari ibu dengan cara berteriak,nmengangis atau melempar mainan
Bila bayi melakukan hal ini ajklah dia bermain seperti biasannya, namu berikan sentuhan atau suasana baru.
    4.      Wajahnya memerah, matanya menyipit atau memukul tanggan ibu jika si kecil terlihat sedang gusar, padahal sudah yakin ia tidak sedang sakit kemungkinan ia sedang lapar atau kelelahan.
      5.      Tatapannnya kosong, wajah dan tanggannya terlihat gemetar ini menunjukan bahwa bayi mungkn akan tampak diam sepanjang hari, atau bisa juga ia akan menanggis.
       6.      Menanggis terus-terusan dengan suara mendengus
Bayi kemungkinan memiliki rasa tidak nyaman diarea perut coba pijat lembut perutnya gerakan kakinya seperti sedang mengayuh sepedah utuk bisa mengeluarkan gas dari dalam perut, tetapi bia setelah setengah jam kemudia tidak ada perubahan segera bawa ke dokter.
      7.      Tersenyum lebar dengan pipi terangkat dan tampak sedikit kerutan yang berbentuk disudut-sudut mata
Momen ini adalah waktu tepat untuk memberitahunya bahwa kebahagian itu bisa mendapat reaksi positif dari keluarga itu bisa mulai mengembangkan rasa percaya dirinya sejak dini. 
     E.     Perkembangan Bahasa pada Anak – anak
Masa prasekolah dicirikan dengan perkembangan yang cepat pada setiap aspek pengetahuan bahasa. Artikulasi anak terhadap ujaran menjadi lebih bisa dipahami oleh oleh orang-orang diluarkeluarganya. Kemampuan semantik anak prasekolah meningkat begitu semakin banyak kata yang ditambahkan dalam kosa kata reseptif dan ekspresifnya, Susunan kalimat menjadi lebih kompleks, sehingga membuat anak-anak prasekolah menjadi lebih tepat ketika ingin mengkomunikasikan sesuatu.
Anak taman kanak-kanak terus memperhalus dan memperluas pengetahuannya padasetiap aspek bahasa baik bahasa reseptif maupun bahasa ekspretif. Anak taman kanak-kanak menggunakan suasaa kata benda dan kata kerja yang lebih kompleks dan memahami berbagai siantakis yang mereka hasilkan.
Disekolah, perkembangan bahasa anak ini diperkut dengan diberikannya mata pelajaran bahasa ibu dan bahasa indonesia (bahkan bahasa inggris),. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa atau keterampilan berkomunikasianak melalui menulis, sebagai cara mengekspresikan prasaan, gagasan aau fikirannya, maka sebaiknya anak dilatih untuk membuat karangan atau bercerita tengtang hal yang berkaitan dengan pengalaman diri sendiri, kehidupan keluarga, cara memelihara lingkungan, cita-citaku, dan belajar untuk mencapai sukses.
Bahasa Isyarat pada bayi
Dalam perkembangan kemampuan bahasa bayi berbeda dalam setiap tahapan usia. Pada umumnya kemampuan verbal akan lebih banyak setelah usia 15 bulan. Sebelum usia tersebut karena keterbatasannya, anak belum dapat mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan secara verbal.
Meskipun sebenarnya pemahaman dan daya tangkap anak seusia tersebut terhadap bahasa jauh melebihi dari dugaan selama ini. Bahasa isyarat termasuk salah satu aktifitas yang menstimulasi perkembangan bahsa pada anak. Ternyata bahasa isyarat membantu anak usia di bawah tiga tahun yang masih belum mampu berbicara untuk dipahami orang disekelilingnya.Berdasarkan kondisi tersebut upaya anak untuk belajar bahasa isyarat sejak bayi justru lebih termotivasi berbicara dimasa verbalnya.
Penggunaan bahasa verbal  saat usia batita baru bisa menyebut beberapa suku kata seperti “ba”.Mungkin saja konotasi bahasa “ba” tadi dapat berupa “bola”,“bapak”, “buku” atau benda lain berawalan konsonan “b”. Namun dengan bahasa isyarat, sejak dini anak dapat mengungkapakan secara pasti perbedaan tersebut.
Pada periode perkembangan pralinguistik pada anak yaitu pada usia sejak lahir sampai 11 bulan.
     1)      Lahir, perkembangan bahasa yaitu mulai dari menangis, dan kebanyakan merupakan cara anak untuk berkomunikasi.
      2)      2 minggu, perkembangan bahasa yaitu menangisnya mulai berkurang dan mulai memberikan gerak dan isyarat acak.
      3)      6 minggu, perkembangan bahasa yaitu (anak mulai membuat suara seperti “uuhh”), menjerit, berdeguk dan coos.
      4)      3 bulan ampai 6 bulan, perkembangan bahasa yaitu membuat vocal konsonan  dan mulai mengoceh.
      5)      6 bulan sampai 9 bulan, perkembangan  bahasa pada anak yaitu membuat suara seperti “ as, ah, ba, ba” meniru suara asidental dan lebih banyak mengulang kta silabel
      6)      9 bulan sampai 11 bulan, perkembangan bahasa anak, menunjukan tanda pasti dari pemahaman beberapa kata dan perintah sederhana, meniru suara deliberasi.
F.      Strategi Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, pemilihan strategi belajar memiliki kekhasan tersendiri dan berbeda dengan strategi pembelajaran orang dewasa. Bahkan secara ideal pemilihan strategi dalam setiap kegiatan pembelajaran harus menekanka pada karakteristik pembelajaran aktif yang berpusat opada anak.
Mengembangkan bahasa pada anak usia dini pada hakikatnya dapat dilakukan dengan strategi sederhana sebagai berikut: Mengajarkan anak secara lagsung cara berbahasa yang baik dan benar utamanya dapat dilakukan dalam keluarga. Membacakan buku kepada anak terlebih buku cerita sangat membantu anak mengembangkan kemampuan berbahasanya, karena anak akan mendengarkan berbagai macam kosa kata, bertanya, berpendapat dan sebagainya. Selain strategi tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan guru atau orang tua dalam mengembangkan kemapuan berbahasa pada anak, diantaranya: Jangan biarkan anak menonton tayangan televisi atau film sendirian, Sering mengajak aanak berbicara, Membiasakan anak untuk bersosialisasi, Menggunakan media gambar, Perbaiki ucapan, Berbicara satu bahasa, Berikan pengulangan, Selalu mengajak anak berkomunikasi, Berikan tugassederhanan kepada anak,dan dengarkan anak yang baik-baik.
      G.    Metode pembajaran bahasa pada Anak Usia Dini
Metode pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan bahasa anak digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tetentu, penggunaan model pembelajaran bahasa yang tepat sesuai dengan karakteristik anak. Beberapa metode yang dapat diterapkan pada anak usia dini yaitu:
1)      Metode bercerita
2)      Metode tanya jawab
3)      Metode bercakap-cakap
4)      Metode karya wisata
5)      Metode demonstrasi
6)      Metode sosiodrama
7)      Dan Metode Eksperimen

Metode-metodetersebut merangsang anak untuk mengucapkan dan memahami kata-kata atau kalimat dab nelakukan tugas sesuai kalimat, hal ini juga berfungsi melatih perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik sekaligus konsep bermain yang menyenangkan jika di modifikasi dengan permainan-perminan.


DAFTAR PUSTAKA
Otto, Baverly. Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini. Kencana.
Suyadi dan Maulidya Ulfah. 2015.Konsep Dasar Paud. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Depok; PT. Raja Grafindo Persada.
PIAUD 4B IAIN  BENGKULU. 2017. Kecerdasan Jamak. Bengkulu.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter